Menurut Sedarmayanti (2009), produktivitas
memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisiensi. Dimensi pertama berkaitan
dengan pencapaian untuk kinerja yang maksimal, yang berkaitan dengan kualitas,
kuantitas dan waktu. Sedangkan dimensi kedua berkaitan dengan upaya
membandingkan masukan dengan realisasi hasil atau produksi proses. Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat diartikan bahwa untuk mengukur suatu produktivitas
diperlukan dua dimensi yaitu efektivitas dan dimensi efisiensi, yang keduanya
saling berkaitan satu sama lain dalam pencapaian target.
Di pabrik gula angka produktifitas
suatu kegiatan giling lebih umum menggunakan istilah efektifitas giling dan
efisiensi proses giling atau overal
recovery.
Efektifitas giling merupakan
perbandingan antara selisih jam giling dikurangi jam berhenti giling dengan
jumlah jam giling dalam satu tahun. Atau efektifitas giling = (jumlah hari
giling – jumlah hari stop) / jumlah hari giling, dimana diartikan sebagai
kemampuan pabrik beroperasi secara efektif dalam menggiling bahan baku dengan
memperhatikan jam berhenti (break down) dimana semakin rendah angka brekdown
maka pabrik akan semakin efektif dalam menjalankan tugasnya dalam menggiling
bahan baku, sehingga efektifitas giling dipengaruhi oleh jam berhenti giling
atau breakdown time, karena merupakan
waktu-waktu yang tidak produktif.
Sedangkan efisiensi dalam produksi adalah umum
dinamakan Overall recovery yang
merupakan perkalian antara mill extraction dan efisiensi proses dalam masa
giling, atau overall recovery = HPG
(extraksi gilingan) x BHR (efisiensi proses), angka tersebut menunjukkan
kemampuan pabrik gula dalam mentranformasikan bahan baku tebu menjadi produk
gula. Semakin tinggi angka menunjukkan
semakin efisien pabrik dalam meminimalkan losses atau kehilangan gula dalam
proses.
Produktivitas
merupakan hal yang sangat penting bagi para karyawan atau pegawai di suatu
perusahaan atau kantor dan atau instansi pemerintahan. Produktivitas kinerja
diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan efektif, sehingga ini
semua akhirnya sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan.
Efisiensi merupakan suatu ukuran
keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil
dari kegiatan yang dijalankan. Efisiensi merupakan suatu
ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai
hasil dari kegiatan yang dijalankan. Pengertian efisiensi menurut Mulyamah
(1987, 3) yaitu: “Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan
rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataam
lain penggunaan yang sebenarnya”. Sedangkan pengertian efisiensi
menurut SP. Hasibuan (1984, 233) yang mengutip pernyataan H. Emerson adalah: “Efisiensi
adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil
antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga
hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata
lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.”
Efisiensi penggunaan energi di pabrik gula dalam masa
giling tebu meliputi, penggunaan energi uap, energi listrik dan energi bahan
bakar dalam prose giling di pabrik gula.
Gambar Diagram
Produktifitas dan Efisiensi Pabrik Gula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar