Selasa, 06 Januari 2015

Produktivitas dan Kinerja dalam Pabrik Gula



Menurut Sedarmayanti (2009), produktivitas memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisiensi. Dimensi pertama berkaitan dengan pencapaian untuk kinerja yang maksimal, yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Sedangkan dimensi kedua berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi hasil atau produksi proses. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diartikan bahwa untuk mengukur suatu produktivitas diperlukan dua dimensi yaitu efektivitas dan dimensi efisiensi, yang keduanya saling berkaitan satu sama lain dalam pencapaian target.
Di pabrik gula angka produktifitas suatu kegiatan giling lebih umum menggunakan istilah efektifitas giling dan efisiensi proses giling atau overal recovery.
           Efektifitas giling merupakan perbandingan antara selisih jam giling dikurangi jam berhenti giling dengan jumlah jam giling dalam satu tahun. Atau efektifitas giling = (jumlah hari giling – jumlah hari stop) / jumlah hari giling, dimana diartikan sebagai kemampuan pabrik beroperasi secara efektif dalam menggiling bahan baku dengan memperhatikan jam berhenti (break down) dimana semakin rendah angka brekdown maka pabrik akan semakin efektif dalam menjalankan tugasnya dalam menggiling bahan baku, sehingga efektifitas giling dipengaruhi oleh jam berhenti giling atau breakdown time, karena merupakan waktu-waktu yang tidak produktif.
            Sedangkan efisiensi dalam produksi adalah umum dinamakan Overall recovery yang merupakan perkalian antara mill extraction dan efisiensi proses dalam masa giling, atau overall recovery = HPG (extraksi gilingan) x BHR (efisiensi proses), angka tersebut menunjukkan kemampuan pabrik gula dalam mentranformasikan bahan baku tebu menjadi produk gula. Semakin tinggi angka  menunjukkan semakin efisien pabrik dalam meminimalkan losses atau kehilangan gula dalam proses.            
             Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi para karyawan atau pegawai di suatu perusahaan atau kantor dan atau instansi pemerintahan. Produktivitas kinerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan efektif, sehingga ini semua akhirnya sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan.
Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987, 3) yaitu: “Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataam lain penggunaan yang sebenarnya”. Sedangkan pengertian efisiensi menurut SP. Hasibuan (1984, 233) yang mengutip pernyataan H. Emerson adalah: “Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.”
Analisis efisiensi dapat dilakukan dengan membandingkan rasio sekarang dengan rasio-rasio dari waktu-waktu yang lalu atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang.
Efisiensi penggunaan energi di pabrik gula dalam masa giling tebu meliputi, penggunaan energi uap, energi listrik dan energi bahan bakar dalam prose giling di pabrik gula.



 Gambar  Diagram Produktifitas dan Efisiensi Pabrik Gula  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar