Perjalanan panjang gula, khususnya
gula tebu (sugar cane), Saccharum Oficinarum (Latin), "sukar"
(Arab) atau "sarkara" (Sanskrit), telah melahirkan wajah dunia
baru. Berasal dari Pacific, kemudian menyebar dan Perang Salib membawa tebu
hingga Eropa, serta Columbus membawa tebu ke "Dunia Baru" benua
Amerika.
Perkembangan perkebunan tebu dan
industri pergulaan modern berlatar belakang sistem intsitusi perbudakan.
Clarence Flenderson menyebutkan bahwa sekitar 12 juta budak dari Afrika Barat
telah dibawa ke kepulauan Karibea dalam kurun 450 tahun, yaitu antara tahun
1450 dan 1900. Ia menulis, "sejarah produksi gula berkaitan erat dengan
evolusi yang merefleksikan dua hal ketidakmanusiawian manusia terhadap manusia
yaitu kolonialisme dan perbudakan".